Wikipedia

Hasil penelusuran

Rabu, 09 Juli 2014

CARA BERBUKA PUASA YANG BAIK MENURUT NABI MUHAMMAD SAW

Sekalipun pada bulan Ramadhan telah dijanjikan jika setan dibelenggu di neraka, tidak lantas membuat manusia lepas dari sifat yang buruk. Sebab, manusia masih memiliki hawa nafsu yang pengendaliannya harus dilakukan sendiri. Termasuk dalam hal ini adalah, mengendalikan nafsu makan berlebihan di waktu buka puasa. Oleh karena itu, perlu untuk berbuka puasa dengan cara yang baik.
Biasanya waktu yang dinanti-nantikan oleh orang yang sedang menjalankan ibadah puasa adalah jika tiba waktu berbuka. Rasanya gembira dan bahagia sekali, bahkan detik-detik menjelang berbuka, menjelang beduk berbunyi, rasanya sulit untuk dilukiskan dengan kata-kata, dengan angka dan aksara. Betapa gembira dan bahagianya ketika itu terasa memenuhi seluruh rongga, jiwa dan raga.
Kita sebagai ummat muslim perlu meneladani beliau nabi Muhammad. Salah satu diantara sifat dan contoh yang patut kita teladani ialah cara rasulullah makan dan minum saat berbuka puasa. Kali ini saya akan berbagi tips Cara Berbuka Puasa Yang Baik Menurut Nabi Muhammad SAW
Rasulullah mengatakan bahwa orang yang berpuasa itu akan mendapat dua kegembiraan sebagaimana sabda beliau: ”Orang yang berpuasa itu akan mendapat dua kegembiraan yang pertama gembira ketika berbuka, dan yang kedua gembira ketika berjumpa dengan Tuhannya di kemudian hari nanti”
.
Walaupun berbuka hanya segelas air putih, akan tetapi terasa begitu nikmat ketika meminumnya bahkan lebih nikmat bila dibandingkan dengan meminum segelas teh manis bagi orang yang tidak puasa, tapi kendatipun demikian, jangan pula dijadikan waktu berbuka itu seakan tempat melepaskan dendam.
Dikarenakan seharian menahan lapar dan dahaga, menahan diri dari bersenggama, dan dari yang membatalkan puasa, maka begitu tiba waktu berbuka semua dimakan dan diminum. Seakan tidak boleh ada makanan dan minuman yang tersisa.
Selagi selera masih mau, selagi makanan atau minuman masih ada, semua disikat, tanpa memperhitungkan daya tampung perut dan kekuatannya untuk mencerna. Akhirnya jangankan untuk melaksanakan sholat, mau berdiri dan bangun saja dari tempat duduk sudah terasa payah bahkan ada yang sempat muntah karena kekenyangan.
Yang demikian itu bukan saja tidak mendapat pahala dikarenakan tidak mengikuti cara Rasulullah dalam berbuka, tetapi justru tidak jarang mengundang datangnya penyakit. Di mana perut atau usus yang tadinya kosong kemudian diisi sebanyak-banyaknya secara mendadak tanpa didahului dengan mukadimah. Maksudnya dengan minuman atau makanan ringan sebagai pendahulu.
Usus yang bagaimana yang tidak akan rusak kalau demikian caranya. Padahal salah satu rahasia puasa itu untuk menjadi orang bertambah sehat.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW:
“Shuumuu tashih-huu” (Puasalah kamu agar kamu sehat)
Ada tata cara yang harus kita ikuti saat kita berbuka puasa. Tata cara itu sebagaimana yang disabdakan oleh Nabi Muhammad Saw dalam salah satu haditsnya yang berbunyi:
”Apabila berbuka salah satu kamu, maka hendaklah berbuka dengan kurma. Andaikan kamu tidak memperolehnya, maka berbukalah dengan air, maka sesungguhnya air itu suci”
 Hadits Nabi ini menggambarkan kepada kita bagaimana cara berbuka yang baik. Yaitu dengan makanan yang manis, yang lunak dan mudah dicerna.Biasanya Rasulullah kalau berbuka didahului dengan meminum air zam-zam atau air putih yang kemudian diiringi dengan beberapa biji kurma. Dengan kata lain, begitu masuk waktu berbuka maka tidak semua langsung dimakan.
Rasulullah dalam setiap berbuka atau katakanlah setiap waktu makan, tidak pernah terlalu kenyang. Bahkan tidak sampai kenyang kurang lebih 2/3 dari perut itu yang diisi, dan 1/3 lagi dikosongkan hal ini dijelaskan oleh Rasulullah dalam salah satu haditsnya, bahwa beliau tidak makan sebelum lapar dan berhenti makan sebelum kenyang.
Yang lebih penting untuk diperhatikan dalam berpuasa ini bukan sekedar mengosongkan perut, tapi waktu mengisinya kembali yaitu waktu berbuka perlu diperhatikan. Kalau tidak, bahaya yang akan datang. Justru itu makan dan minum janganlah berlebihan atau kekenyangan.
Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam surat Al’araf ayat 31 yang artinya: “Dan makan dan minumlah kamu, akan tetapi janganlah berlebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebihan.”
Kata orang-orang ahli Tasawuf “Memperturutkan selera atau kemauan perut dalam masalah makan tanpa ada batas sebagaimana yang digariskan oleh Rasulullah, yaitu berhenti sebelum kenyang, dengan kata lain orang yang makannya banyak, maksudnya setiap makan selalu kekenyangan, juga bisa menjadi penyakit jiwa. Yaitu penyakit loba, tamak dan serakah.”
Awali dengan do’a buka puasa
Setidaknya ketika akan berbuka bacalah basmalah. Dan akan lebih bagus lagi, lalu diiringi dengan do’a. umpamanya do’a sebagai berikut ini :
”Allaahummalaka shumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu dzahaba zhomau wa abtal-latil ‘uruuqu wa tsabatal ajru insyaaa Allaahu ta’alaa birohmatika yaa arhamar-rohimiin.”
(Yaa Allah! Karena-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku berbuka. Dahaga telah hilang, urat-urat telah basah (segar), Mudah-mudahan tetap pahalanya. Dengan rahmat-Mu, wahai dzat yang Maha Pengasih)
Dan akan bertambah bagus lagi, kalau sesudah berbuka, setiap selesai makan, bacalah do’a sesudah berbuka sebagai berikut:
”Alhamdulillaahil-ladzii ath ‘amanaa wasaqoonaa wal’alnaa minasy-syakiriin”
(Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan dan minum kepada kami. Dan jadikanlah kami dari golongan orang-orang yang bersyukur)
Mempercepat berbuka
Mempercepat berbuka di sini bukan berarti berbuka sebelum waktunya, tidak. Akan tetapi begitu tiba waktunya langsung berbuka. Jangan sekali-kali ditunda dengan mengerjakan sholat maghrib terlebih dahulu baru berbuka. Sebab yang demikian itu tidak akan menambah pahala. Tapi kalau kita cepat berbuka, kita akan mendapat pahala dari amalan sunah yang kita kerjakan itu. Sebab mempercepat berbuka itu hukumnya sunah.
Hal ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang artinya:
”Manusia itu selalu berada dalam kebaikan selama menyegerakan berbuka.
(HR Bukhari dan Muslim)
Kemudian ada satu lagi hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Daud yang artinya: “Adalah Rasulullah SAW berbuka dengan beberapa biji kurma sebelum Sholat.”
Itulah Cara Berbuka Puasa Yang Baik Menurut Nabi Muhammad SAW. Jika ingin tubuh tetap sehat selama berpuasa di bulan Ramadhan, maka ikutilah cara itu dengan baik. Makanlah secukupnya saat berbuka puasa agar saat menjalankan ibadah, tubuh tetap sehat.
Selamat menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan

Keutamaan Membayar Zakat Fitrah Dalam Ramadhan

Ramadhan hampir saja berakhir dan kita masih dalam pertengahan Ramadhan ini dan semoga pula kita bisa memanfaatkan sepertiga akhir ramadhan ini dengan sebaik-baiknya dengan amalan-amalan ibadah baik itu wajib maupun yang sunnah. Dan akhir ramadhan ini kita umat Islam juga mempunyai kewajiban membayar zakat fitrah pada akhir Ramadhan dan sebelum menunaikan shalat Ied. Dan bila kita akan membayar sebelum itu pun dalam artian beberapa hari sebelum hari raya juga diperbolehkan serta tidak dilarang.
Zakat adalah jumlah harta tertentu yang wajib dikeluarkan oleh orang yang beragama Islam dan diberikan kepada golongan yang berhak menerimanya (fakir miskin dan sebagainya) menurut ketentuan yang telah ditetapkan oleh syarak. Zakat merupakan rukun ketiga dari Rukun Islam.
Sebuah hadist dari Ibnu Umar radliyallah 'anhuma, ia berkata, “Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebesar satu sha' kurma atau satu sha' gandum atas orang merdeka dan budak, laki-laki dan perempuan, besar maupun kecil dari kaum muslimin. Dan beliau memerintahkan agar dikeluarkan sebelum orang-orang keluar menunaikan shalat ('Iedul Fitri)." (HR. Bukhari dan Muslim)
Allah Ta'ala memberikan syariat ada hikmah serta keutamaan dari zakat ini. Salah satu hikmah zakat fitrah adalah bahwasannya zakat fitrah adalah untuk mensucikan diri. Allah Ta'ala berfirman :“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri." (QS. Al-A’la : 14)
Berikut ini adalah beberapa keutamaan Zakat fitrah yaitu diantaranya yaitu :
1. Menyempurnakan keislaman seorang hamba.
Zakat merupakan bagian dari rukun Islam yang lima. Apabila seseorang melakukannya, maka keislamannya akan menjadi sempurna. Hal ini tidak diragukan lagi merupakan suatu tujuan atau hikmah yang amat agung dan setiap muslim pasti selalu berusaha agar keislamannya menjadi sempurna.
2. Menunjukkan benarnya iman seseorang.
Sesungguhnya harta adalah sesuatu yang sangat dicintai oleh jiwa. Sesuatu yang dicintai itu tidaklah dikeluarkan kecuali dengan mengharap balasan yang semisal atau bahkan lebih dari yang dikeluarkan. Oleh karena itu, zakat disebut juga shodaqoh (yang berasal dari kata shidiq yang berarti benar atau jujur) karena zakat akan menunjukkan benarnya iman muzakki (orang yang mengeluarkan zakat) yang mengharapkan ridha Allah dengan zakatnya tersebut.
3. Membuat keimanan seseorang menjadi sempurna.
Rasulullah SAW bersabda yang artinya, “Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45).
4. Sebab masuk surga.
Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya di surga terdapat kamar yang luarnya dapat terlihat dari dalamnya dan dalamnya dapat terlihat dari luarnya.” Kemudian ada seorang badui berdiri lantas bertanya, “Kepada siapa (kamar tersebut) wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Bagi orang yang berkata baik, memberi makan (di antaranya lewat zakat, pen), rajin berpuasa, shalat karena Allah di malam hari di saat manusia sedang terlelap tidur.” (HR. Tirmidzi no. 1984. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan). Setiap kita tentu saja ingin masuk surga.
5. Menjadikan masyarakat Islam seperti keluarga besar (satu kesatuan).
Karena dengan zakat, berarti yang kaya menolong yang miskin dan orang yang berkecukupan akan menolong orang yang kesulitan. Akhirnya setiap orang merasa seperti satu saudara. Allah Ta’ala berfirman, “Dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana Allah telah berbuat baik kepadamu.” (QS. Al Qoshosh: 77).
Demikian tadi sedikit mengenai hikmah zakat fitrah dan keutamaannya. Semoga dengan zakat fitrah yang kita tunanikan nanti dan sekarang akan benar-benar mensucikan kita serta juga dapat memberikan manfaat bagi kita semua amin.



Disarikan dari berbagai sumber